Misteri Korban Pencurian Sendal
Cover cerpen Misteri Korban Pencurian Sendal |
Di suatu malam dengan bulan purnama yang terang.
Si Cemong berjalan terburu-buru membawa sendal miliknya sambil memakai sendal baru yang baru saja dia ambil dari depan rumah Pak RT.
“Lumayanlah dapet sendal baru, bagus pula warnanya, warna ungu warna kesukaanku banget” kata si cemong dalam hati dengan bahagia….
Pak RT memang terkenal mempunyai banyak sendal yang bagus-bagus, karena memang anak Pak RT perempuan semua.
Jadi wajar kalau Pak RT punya banyak sendal bagus.
Dan malam tersebut merupakan kesempatan si cemong untuk mencuri sepasang sandal Pak RT.
“Untung aja di depan rumah Pak RT ada pohon besar dan semak-semak tinggi jadi gak mungkin ketahuan deh.. ngambil sendalnya” ujar Si Cemong dengan lega..
“Di ambil satu pasang juga gak apa apalah, lagian sandal Pak RT banyak…” kata cemong dalam hati sambil berjalan menuju…. masjid untuk sholat isya…
Setelah sampai di masjid, dengan segera si cemong mengambil air wudhu dan meninggalkan sandal baru dan lamanya…. di depan masjid….
Biasanya setelah selesai sholat, si cemong ngobrol bareng bersama teman-temannya di teras masjid hingga larut malam.
Tak terasa jam sudah menunjukan pukul sebelas malam…
Si cemong segera mengambil sendal baru dan lamanya…
Sayang, yang ada hanyalah sendal lama milik si cemong. Sedangkan sendal baru yang ia curi dari Pak RT sudah hilang.
“Ahhh… ini pasti ulah teman-teman.” pikir si cemong
Setelah si cemong menanyakan sendal kepada teman-temannya tak ada satu pun orang yang tau dimana dan siapa yang mengambil sendal baru si cemong tersebut.
“Sialan baru aja dapet sendal bagus malah hilang lagi….” ujar cemong dengan geram dan emosi.
Lalu si cemong memutuskan untuk pulang kerumah dan berencana mencarinya lagi besok.
Paginya setelah si cemong bangun, ia merasa bingung… dan bertanya-tanya.
“Loh kok sendal ini bisa ada dirumah.” ujar si cemong sambil garuk-garuk kepala.
“Padahal tadi malam waktu mau pulang hilang… di cari juga gak ketemu, kok bisa ada di sini ya….. siapa yang bawa.” pikir si cemong semakain bingung.
Siangnya saat pulang sekolah, si comong bersama teman-temannya dan salah satu anak Pak RT pulang bersama.
Dan mereka membahas sendal si cemong yang hilang tadi malam.
“Cemong gimana sendal mu? udah ketemu belum..?” tanya teman si cemong.
“Udah sih” kata si cemong.
Tapi anak Pak RT langsung memotong omongan si cemong.
“Eh iya, sendalaku yang baru juga hilang” ujar anak Pak RT dengan kesal.
“Jadi sandal dia ya….yang aku ambil tadi malam.” ujar cemong dalam hati sambil menganggukan kepalanya.
“Boleh tau sendal kamu warna apa?” tanya si cemong kepada anak Pak RT.
“Sendalku yang hilang warna pink… tapiii… setelah di cari bapak ku…. ternyata sandal ku ketemu, ketemunya di kamar mandi.” ujar anak pak rt sambil tertawa….
“itu mah bukan hilang tapi lupa…. hahaha” ujar temen-teman si cemong sambil tertawa.
Si cemong terlihat semakin bingung dan bertanya-tanya.
“Sendal tadi malam kan warna ungu tapi sendal anak Pak RT yang hilang warna pink, terus punya siapa sendal itu.?” ujar si cemong dalam hati dan penasaran.
Setelah sampai di rumah dengan rasa penasaran, si cemong segera mengambil sendal barunya yang berwarna ungu itu.
Tetapi sendal tersebut hilang lagi. Si cemong bener-benar bingung .
“Kenapa sendalnya hilang lagi… ya.” pikir cemong.
Sore hari…. setelah sholat ashar si cemong melewati rumah Pak RT lagi dan iseng melihat lokasi saat iya mencuri sandal Pak RT.
Namun, ada hal yang sangat-sangat tidak di duga-duga oleh si cemong
“Loh kok sendalnya ada disini lagi.” ujar si cemong dengan terkejut.
Si cemong terkejut setengah mati karena melihat sendal yang dia bawa kemarin kembali ketempat semula.
Setelah terheran-heran dengan hal tersebut. Tiba-tiba terdengar suara.
“dek… bawa aja lagi sendalnaya, biar nanti kakak ambil lagi” suara misterius yang di dengar si cemong.
“siapa itu..!!!” tanya cemong sedikit gelisah..
Namun tak ada orang pun yang menjawab.
Si cemong pun clingak clinguk….. mencari suara siapa itu.
Sejenak si cemong berfikir dan ia pun baru menyadari bahwa ia berada di bawah pohon besar dan semak-semak tinggi yang mana lokasi tersebut terkenal seram di desanya.
tanpa berpikir lagi si cemong lekas berlari sekencang-kencangnya bahkan ia belum pernah lari sekencang itu sebelumnya.
sambil bertriak… “SETAAAAAAAANNNNNN…………………………..!!!!!!!!“
Akhirnya sendal berwarna ungu itu ditinggalkan begitu saja oleh si cemong di bawah pohon besar dan semak-semak tinggi di depan rumah Pak RT.
Posting Komentar untuk "Misteri Korban Pencurian Sendal"